Telah ribuan tali kekang ku pasangkan, namun tetap saja sulit aku
arahkan...
Terkadang, ku dapati diriku dalam lelah yang berkepanjangan, itu semua
karenamu, duhai hati...
Hati...
Yang debarnya tak mampu dikendali
Yang bersitannya tak mampu diatur
Yang kecondongannya tak mampu diarahkan
Yang buncahan bahagia dan sedihnya terkadang tak mampu ditutupi
Aku tahu akan jalan yang aku lalui, paham akan terjalnya yang harus
didaki, tapi bersitannya hati ini tak mampu dikendali, seakan ada magnet-magnet
yang menariknya kesana...
Ada apa denganmu duhai hati..??
Ku coba mengendalikannya dengan baik.
Tapi telah kuatkah tali kekangnya aku pasangkan..??
atau bahkan aku sengaja mengendurkan tali kekangku..??
Adakah syahwat bermain di dalamnya..??
Aku bingung, aku lelah...
Kemudian aku mencoba...
Aku mulai menghapus bayangmu, ku kunci diriku dalam ruang tak
berpelita..
Tapi tahukah..??
Semakin ku liputi diriku dalam gelap, semakin jelas cahayamu dalam
ingatan...
Lalu untuk apa ku kunci diriku dalam gelap jika cahayamu masih saja
dalam ingatan??
Dan aku tetap mencoba...
Ku mulai tanamkan duri tentangmu di hatiku, ku coba semaikan racun agar
kau tak tumbuh meraja, ku bangun tembok pembatas antara hatiku dan hatimu...
Tapi tahukah..??
Tiap duri yang ku tanam tumbuh merangkai namamu, tiap racun yang ku
semai menjadi obat penawar luka , tiap tembok yang ku bangun melumut
melukismu..
Lalu apa lagi yang harus aku perbuat..??
Aku dalam lelah tak bertepi, dalam jerit tak terucap..
Maka aku mencoba...
Ku pasang pembatas denganmu bukan dengan duri, racun ataupun tembok,
karena aku tahu itu tak berguna, tapi ku
pasang pembatas dengan hijab syari’at dan ilmu..
Ku coba hapus air mataku, bukan dengan saputangan atau tisu, karena ku
tahu itu tak mampu sembunyikan sembabnya..
Maka, ku coba menghapusnya dengan
wudhu yang menyejukkan, dan berharap bercak noda di hati ikut terbawa dan
tersapu...
Tak akan ku coba menhapus bayangmu, tapi aku akan mencoba menatapmu
dengan biasa..
Kan ku coba meninggalkan jejakmu, kan ku buat jejakku sendiri untuk
menapak menuju cinta-Nya yang abadi...
Ku berharap suatu hari nanti kamu pun berjalan ke arah yang sama
denganku menuju ridha-Nya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar