Minggu, 30 September 2012

Apakah Lensa Kontak Aman untuk Mata Anda?







Memakai lensa kontak memang nyaman, tidak mengganggu penampilan, membuat lebih ‘pede’, tidak sakit di telinga, hidung dan lain sebagainya. Akan tetapi, apakah Anda tahu bahaya atau komplikasi apa saja yang mungkin terjadi akibat pemakaian lensa kontak tersebut?

Lensa kontak merupakan suatu “benda asing” yang ditempelkan pada kornea (bagian depan mata yang teramat penting untuk penglihatan). Cepat atau lambat, mata akan terganggu dengan pemakaian lensa kontak, baik yang soft maupun hard, apalagi dengan jangka waktu pemakaian yang panjang (hampir seharian) dan dalam waktu hingga bertahun-tahun. Keadaaan ini lambat laun akan menimbulkan reaksi serta efek buruk terhadap jaringan mata yang terkena pengaruh lensa kontak tersebut, seperti kelopak mata, selaput konjungtiva dan kornea.
Ada dua macam lensa kontak yang sering dipakai, yaitu lensa kontak lunak (soft contact lens) yang berkadar air tinggi dan lensa kontak keras (rigid contact lens).

KELAINAN APA SAJA YANG DAPAT TERJADI PADA KELOPAK MATA?
  • Gangguan terhadap otot kelopak akan menyebabkan kelopak atas terkesan lebih rendah dan mata tampak lebih mengecil (pseudotosis)Gesekan yang terus-menerus antara selaput bagian dalam kelopak mata bagian atas dengan lensa kontak (baik lunak maupun keras) dapat menimbulkan konjungtivitis kronis yang disebut GPC (Giant Papillary Conjunctivitis).
  • Deposit yang melekat pada lensa kontak dapat menjadi antigen pencetus reaksi radang sehingga terjadi penebalan, timbul bintik-bintik yang semakin lama semakin besar pada lapisan tersebut disertai rasa gatal, berair, merah, banyak kotoran, bahkan penglihatan kabur.
  • Lensa kontak keras (rigid CL) ada kalanya terjepit di antara kelopak, dapat merangsang timbulnya peradangan, pembentukan kista, melukai, serta infeksi konjungtiva.

PENGARUH LENSA KONTAK PADA LAPISAN AIR MATA
Lapisan air mata, baik kuantitas maupun kualitas sangat penting dalam menjaga dan mempertahankan integritas serta kesehatan mata. Fungsi air mata antara lain untuk membersihkan debu atau kotoran yang masuk ke mata, sebagai pelumas agar mata tidak kering dan terasa nyaman, juga memberikan suplai oksigen, nutrisi, serta antibodi yang merupakan daya pertahanan mata atau proteksi terhadap infeksi. Fungsi lapisan air mata ini akan sangat terganggu dengan adanya lensa kontak.
Semakin lunak suatu lensa kontak, semakin tinggi kadar airnya. Untuk mempertahankan kadar air, lensa kontak tersebut akan semakin banyak menyerap air mata sehingga mata menjadi kering, dry eye, terasa perih, sepat, gatal, mengantuk, mengganjal seperti ada pasir, merah bahkan jika berlarut-larut akan menimbulkan kerusakan sel-sel kornea bahkan infeksi.

PENGARUH LENSA KONTAK PADA KORNEA
  •  Hypoxia (kekurangan oksigen). Oksigen yang diperlukan oleh permukaan mata, sebagian diperoleh langsung dari udara atau atmosfer melalui lapisan air mata. Lensa kontak merupakan hambatan, sehingga kornea mengalami kekurangan oksigen, terutama pada saat mata tertutup atau tidur. Bila keadaan ini berlangsung lama, apalagi jika lensa kontak dipakai tidur, dapat menimbulkan kerusakan sel permukaan kornea, timbul pembuluh darah baru, kornea lebih tipis, serta sensitivitas menurun yang menandakan kornea ischaemic serta penurunan daya tahan yang mempermudah terjadinya infeksi.
  • Trauma yang mungkin terjadi saat pemasangan atau pelepasan lensa kontak, meskipun kecil, tidak menutup kemungkinan menyebabkan infeksi oleh kuman yang memang selalu ada pada permukaan mata.
  •  Infeksi kornea pada pemakai lensa kontak biasanya berat dan serius, karena kondisi daya pertahanan mata sudah sangat menurun akibat pemakaian lensa kontak. Infeksi paling sering disebabkan oleh kuman Pseudomonas, jamur, atau Acanthamoeba yang memerlukan pengobatan intensif dan lama.
  • Reaksi Alergi dapat diakibatkan oleh bahan kimia yang terkandung dalam cairan lensa kontak. Mata menjadi merah, bengkak, gatal, berair dan terasa perih. 


Pencegahan atau pengobatan tentu dilakukan dengan membersihkan deposit pada lensa kontak, mengurangi jam pemakaian lensa kontak, dan dokter mata akan memberikan terapi dengan obat tetes anti-alergi, anti-inflamasi, atau anti-infeksi untuk menekan reaksi yang timbul agar tidak bertambah berat. Pengobatan yang paling efektif tentunya menghentikan pemakaian lensa kontak.


TENTANG CAIRAN PEMBERSIH LENSA KONTAK
1.    Cairan pembersih lensa kontak yang masih tertinggal di bawah lensa kontak dapat menimbulkan kerusakan sel-sel permukaan kornea, penglihatan buram, mata terasa pedih, berair, silau dan sakit.
2.    Hidrogen peroksida, selain dapat menimbulkan gelembung–bubbles pada lapisan kornea yang membuat penglihatan kabur, juga akan mengganggu contour kornea secara permanen.
3.    Enzim pembersih, cairan desinfeksi, dan bahan pengawet thimerosal juga dapat menimbulkan kerusakan sel-sel kornea.

Sumber:
HealthFirst, Pondok Indah HEALTHCARE Group oleh dr. Fatma Asyari Sp.M(K) Dokter Spesialis Mata RS. Pondok Indah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar